Bagi pasien yang menjalani hemodialisis, pengaturan pola makan yang tepat sangat penting untuk menjaga kondisi tubuh tetap optimal. Makanan yang dikonsumsi harus mencukupi kebutuhan energi serta tinggi protein guna menggantikan zat gizi yang hilang selama proses hemodialisis. Pola makan ini disesuaikan dengan frekuensi dialisis, sisa fungsi ginjal, dan ukuran tubuh pasien.
Tujuan Diet untuk Pasien Hemodialisis
Menurut Cornelia (2013), diet pasien hemodialisis bertujuan:
Mengurangi penumpukan limbah uremia.
Mengurangi akumulasi cairan dan elektrolit di luar waktu dialisis.
Memperbaiki status gizi.
Mencegah defisiensi protein, asam amino, dan vitamin.
Pedoman Diet Pasien Hemodialisis
Secara umum, pedoman diet yang disarankan meliputi:
Energi:
< 60 tahun: 35 kkal/kg berat badan ideal (BBI) per hari.
> 60 tahun: 30 kkal/kg BBI per hari.
Protein:
1,0-1,2 gram/kg BBI per hari (50% protein hewani, 50% protein nabati).
Lemak:
15-30% dari total kebutuhan energi, dengan lemak jenuh < 10% dan kolesterol < 300 mg/hari.
Karbohidrat:
55-75% dari total kebutuhan energi.
Kalium:
2.000-3.000 mg/hari. Hindari makanan tinggi kalium.
Natrium (garam):
1 gram + 1 gram per 500 ml urin yang dihasilkan per hari.
Kalsium:
Tinggi, yaitu 1.000 mg/hari.
Fosfor:
Dibatasi < 17 mg/kg BBI per hari.
Cairan:
Sebanyak urin yang dihasilkan sehari + 500 ml untuk mencegah kelebihan cairan.
Makanan yang Dianjurkan
Sumber energi:
Nasi, roti, mie, makaroni, lontong, bihun, madu, permen.
Sumber protein:
Telur, ayam, daging, ikan, tahu, tempe dalam jumlah sesuai kebutuhan.
Makanan yang Harus Diperhatikan
Makanan Tinggi Natrium:
Contoh: makanan instan, keju, margarin, mentega, saus, kecap, MSG.
Efek: kelebihan garam dapat menyebabkan pembengkakan, sesak napas, dan tekanan darah tinggi.
Makanan Tinggi Kalium:
Bahan dengan kalium rendah (< 100 mg): roti putih, semangka, sari apel.
Kalium sedang (100-200 mg): bihun, apel hijau, jambu biji.
Kalium tinggi (200-300 mg, dibatasi 100 gr/hari): ubi putih, jagung.
Sangat tinggi (> 400 mg, tidak dianjurkan): pisang, durian, bayam, kelapa.
Makanan Tinggi Fosfor:
Contoh: produk susu, kacang-kacangan, sereal gandum.
Makanan Kaya Serat:
Sayur, buah, kacang-kacangan, sereal rendah fosfor.
Tips Pengaturan Cairan
Hindari makanan pedas dan asin.
Gunakan gelas kecil untuk minum.
Makan es batu untuk mengurangi rasa haus.
Konsumsi permen asam untuk merangsang air liur.
Cara Mengurangi Kalium dalam Bahan Makanan
Kupas dan potong bahan makanan, lalu cuci bersih.
Rendam dalam air hangat (perbandingan 1:10) selama 2 jam.
Buang air rendaman dan bilas dengan air mengalir sebelum dimasak.
Diet yang tepat sangat berpengaruh pada kesehatan pasien hemodialisis. Konsultasikan selalu dengan dokter atau ahli gizi untuk menyesuaikan kebutuhan nutrisi Anda.